Apa Itu Corona Virus dan Bagaimana Gejala Virus Corona?

Akhir-akhir ini kita diheboh dan ditakutkan dengan adanya virus corona, yang kononnya lebih bahaya dibanding virus mers dan h5n1 sebelumnya. Novel Coronavirus (2019-nCov) atau Virus Corona hingga hari ini masih menyita perhatian banyak negara di dunia. Penyebaran Virus Corona masih terus meluas secara global. Jumlah kasus baru positif Virus Corona juga bertambah cepat, terutama di China. Berdasarkan data terbaru Map of Coronavirus 2019-nCoV Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Mayoritas kasus kematian tercatat ditemukan di Provinsi Hubei, Hubei merupakan provinsi China dengan ibu kota Wuhan, kawasan yang diduga menjadi lokasi pertama penularan Virus Corona dan penyebaran awalnya.

Berikut ini sejumlah info penting mengenai apa itu virus corona yang dapat kita ketahui.

1. Apa itu Virus Corona atau Novel Coronavirus 2019-nCoV? Novel coronavirus (2019-nCoV) atau Virus Corona merupakan jenis baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus termasuk keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia, Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang lebih berbahaya.

2. Apakah Novel Coronavirus (Virus Corona) sama seperti SARS? SARS adalah coronavirus yang diidentifikasi pada tahun 2003 dan termasuk dalam keluarga besar virus yang sama dengan Novel Coronavirus. Namun keduanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan infeksi 2019-nCoV, namun SARS lebih berat dibandingkan virus corona.

3. Bagaimana gejala Virus Corona 2019-nCoV? Gejala umum infeksi Virus Corona adalah berupa demam ≥380 derajat celcius, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Jika ada orang dengan gejala ini pernah melakukan perjalanan ke China (terutama Wuhan), atau pernah kontak dengan penderita 2019-nCoV, maka orang tersebut harus menjalani pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya apakah benar telah terjangkit nantinya.

4. Apakah manusia terinfeksi Virus Corona 2019-nCoV dari hewan? Saat ini, hewan sumber penularan Virus Corona belum diketahui. WHO terus menyelidiki berbagai kemungkinan jenis hewan penularnya. Hewan dari pasar hewan hidup di China diduga menjadi pemicu terinfeksinya manusia yang dilaporkan pertama kali. Untuk itu disarankan pada saat berkunjung ke pasar hewan hidup, hindari kontak langsung dengan hewan dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan tanpa alat pelindung. Konsumsi produk hewani mentah atau setengah matang juga perlu dihindari untuk tidak dikonsumsi.

5. Seberapa lama Virus Corona 2019-nCoV bertahan di permukaan benda? Sampai saat ini belum diketahui berapa lama 2019-nCoV bisa bertahan di permukaan suatu benda, meskipun ada informasi awal yang menunjukkan virus dapat hidup hingga beberapa jam. Namun disinfektan sederhana disebut dapat membunuh virus ini agar tidak menginfeksi orang lagi dan menyebar.

6. Apa ada vaksin atau obat khusus untuk Virus Corona 2019-nCoV? Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk Virus Corona. Namun, gejala yang disebabkan oleh virus ini dapat diobati. Oleh karena itu pengobatan harus didasarkan pada kondisi klinis pasien. Perawatan suportif diyakini dapat sangat efektif dalam penyembuhan tergantung dari antibody pasiennya sendiri.

7. Siapa saja yang berisiko terinfeksi Virus Corona 2019-nCoV? Orang yang tinggal atau bepergian di daerah lokasi Virus Corona mewabah atau bersirkulasi sangat mungkin berisiko terinfeksi. China merupakan negara terjangkit 2019-nCoV dengan sebagian besar kasus telah dilaporkan. Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus (2019-nCoV). Namun, orang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung) terindikasi lebih rentan untuk menderita sakit parah usai tertular karena antibody penderita lebih rentan dikarenakan adanya penyakit lain.

8. Berapa lama waktu inkubasi Virus Corona 2019-nCov? Waktu yang diperlukan sejak tertular atau terinfeksi hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat ini masa inkubasi Virus Corona (2019-nCoV) diperkirakan antara 2-11 hari, dan perkiraan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus. Jika merujuk data kasus penyakit akibat coronavirus sebelumnya, seperti MERS dan SARS, masa inkubasi 2019-nCoV juga bisa mencapai 14 hari untuk memastikan virus corona tersebut tidak terdapat pada orang yang diobservasi.

Demikianlah penjelasan mengenai virus Corona (2019-nCov) semoga Negara kita Indonesia tidak terdapat orang yang terjangkit agar tidak terjadi penyebaran yang meluas, untuk menjaga agar tidak terjangkit virus corona tersebut. Kita perlu menjaga kebersihan dan kesehatan diri kita dengan menggunakan masker jika beraktifitas dikeramaian, mencuci tanggan dengan sabun seusai aktifitas diluar, menjaga kondisi tubuh untuk memperkuat antibody kita sendiri seperti manjaga makanan untuk menghidari makanan mentah dan hewan yang dituding menjadi penyebar virus serta konsumsi vitamin untuk tubuh.

Dari penjelasan diatas semoga kita mengetahui apa itu virus corona dan bagaimana gejala virus corona agar kita dapat mengantisipasi lebih cepat jika terjadi gejala gejala yang menyerupai virus corona tersebut

Sumber : https://tirto.id/

Maps Coronavirus: https://storymaps.arcgis.com/stories/4fdc0d03d3a34aa485de1fb0d2650ee0

Bagikan Artikel ini

Berlangganan update artikel terbaru via email: