TAMAN di rumah bisa didesain agar lebih ramah lingkungan meski dengan keterbatasan lahan. Cara menyiasatinya, dengan mengaplikasikan taman berbentuk vertikal.
Taman vertikal adalah taman yang teknik penanaman dibuat secara vertikal atau tegak, ke atas atau ke bawah. Penempatannya pun tidak selalu harus di dinding, tetapi bisa dilakukan pada tiang, gerbang, atau sesuatu yang berbentuk tegak.
Tingkat kemiringannya tidak ada patokan khusus, selama masih terlihat vertikalnya. Model taman ini memang paling digemari para penghuni rumah karena tidak perlu lahan luas.
Kelebihan lainnya, menurut arsitek lanskap Rachmat Nurhadi, taman berbentuk vertikal ini dapat meningkatkan kualitas udara dalam rumah dan mengurangi penggunaan AC.
Tentu saja didukung dengan memilih jenis tanaman tepat. Misalnya, tanaman setiap malamnya pasti mengeluarkan CO2 sehingga jika ditempatkan pada ruangan yang tidak terkena cahaya matahari malah tidak baik bagi si penghuni rumah.
Sebaiknya letakkan taman vertikal di area yang masih bersentuhan dengan area luar. Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan adalah media tanamnya. Rachmat mengungkapkan, media tanam yang baik untuk taman vertikal yakni soil mix atau media tanam yang beratnya relatif lebih ringan.
“Saat ini media tanam sudah banyak dijual di toko tanaman sehingga lebih memudahkan si pemilik rumah,” katanya.
Hal lain yang harus diperhatikan saat membuat taman vertikal adalah jenis tanaman yang dipakai mesti disesuaikan dengan konsepnya. Artinya, lokasi taman vertikal tersebut, apakah untuk indoor atau outdoor.
Jika indoor, tentu karakter tanaman yang dipilih adalah tanaman yang tahan lama meski tidak mendapatkan cahaya matahari secara maksimal. Namun tanaman jenis ini biasanya butuh volume air cukup banyak.
Menurut Rachmat, untuk taman vertikal di luar ruangan, yakni pilih tanaman merambat, baik merambat ke atas atau menjuntai ke bawah. “Kalaupun ingin menggunakan tanaman yang tidak merambat, bisa juga menggunakan pot-pot yang disusun secara vertikal,” sebut Rachmat.
Hal lainnya, yaitu rangka untuk menempatkan taman vertikal harus kuat. Untuk rangka pendukung, menurut Rachmat, ada beberapa tipe, bergantung pada desain tamannya.
“Bisa terbuat dari besi, baja, dan kayu. Saat ini malah banyak juga yang menjual rangka pendukung dalam bentuk sudah jadi per modul. Jadi, si pemilik rumah tinggal memasangnya saja,” tambahnya.
Namun, harga yang ditawarkan lebih mahal dibandingkan model biasa. Jadi, saran Rachmat, sebaiknya untuk skala rumah mungkin lebih baik dengan rangka yang dibuat sendiri dan disesuaikan area. Sementara, penghuni yang menggunakan pot untuk taman vertikalnya, bisa menggunakan pot yang terbuat dari plastik atau PVC, bergantung pada desain dan bentuk tamannya.
Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "Tidak Strees! Cara Agar Rumah Sejuk dengan Taman Vertikal"
Belum ada Komentar untuk "Tidak Strees! Cara Agar Rumah Sejuk dengan Taman Vertikal"
Posting Komentar