HIV - Pembunuh Utama Balita "Penyakit Pneumonia"

pembunuh utama balita
Mengatasi sebaran penyakit HIV/AIDS, tuberkulosis, dan influenza A H1N1 membuat dunia lengah. Perlahan tapi pasti, pneumonia (radang paru-paru akut) terus menancapkan hegemoninya sebagai perenggut nyawa anak-anak manusia.

Menurut UNICEF dan lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), pneumonia merupakan pembunuh anak nomor satu yang telah dilupakan. Padahal, penyakit yang menyerang organ paru manusia ini menyebabkan kematian lebih tinggi dibandingkan total kematian akibat AIDS, malaria, dan campak.

Dari sembilan juta kematian pada anak di bawah usia lima tahun (balita) per tahunnya di dunia, lebih dari dua juta diantaranya meregang nyawa lantaran pneumonia. Ini berarti 1 dari 5 balita yang meninggal, secara global diakibatkan bakteri atau virus pneumonia.

Menurut Menteri Kesehatan Endang R. Sedyaningsih, di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Rinkesdas) tahun 2007, angka kesakitan (morbiditas) pneumonia dan Kematian bayi karena pneumonia (mortalitas) masih lumayan tinggi, yaitu mencapai 2,2% dan 23,8% dari bayi yang ada. Sedangkan tingkat morbiditas dan mortalitas pneumonia pada balita di Tanah Air mencapai rata-rata 3% dan 15,5%.

Pneumonia sendiri sejatinya merupakan bagian atau tahap lanjut yang lebih parah dari penyakit inspeksi saluran pernapasan (ISPA). Diperkirakan setiap tahun, lebih dari 95% kasus pneumonia baru terjadi di negara berkembang. WHO melaporkan, lebih dari 50% kasus pneumonia berada di Asia Tenggara dan Sub-Sahara Afrika. Dilaporkan, tiga perempat kasus pneumonia pada balita berada di 15 negara. Sialnya, Indonesia termasuk dalam himpunan 15 negara itu dan menududuki tempat ke-6 dengan jumlah enam juta kasus.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "HIV - Pembunuh Utama Balita "Penyakit Pneumonia""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel